
PENGABDIAN MASYARAKAT TIM DOSEN PROTEKSI TANAMAN UNIVERSITAS BENGKULU: SOSIALISASI REFUGIA, PELATIHAN HIDROPONIK, DAN KEMASAN PUPUK ORGANIK
Sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, tim dosen Proteksi Tanaman Universitas Bengkulu terus aktif melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Upaya ini diwujudkan melalui pemberdayaan dan edukasi kepada masyarakat mengenai teknik-teknik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan bermanfaat secara ekonomi. Pada bulan November 2024, tiga tim dosen dari Program Studi Proteksi Tanaman Universitas Bengkulu melaksanakan kegiatan pengabdian di dua desa, yaitu Desa Sumber Agung di Kabupaten Bengkulu Utara dan Desa Lawang Agung di Kabupaten Seluma.
Pengabdian di Desa Lawang Agung, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma
Pada Rabu, 6 November 2024, tim ketiga mengadakan kegiatan pengabdian di Desa Lawang Agung. Tim ini terdiri dari Prof. Dr. Ir. Dwinardi Apriyanto, M.Sc., Ir. Priyatiningsih, M.Sc., dan Ariffatchur Fauzi, S.P., M.Si. Dr. Ir. Hendri Bustamam, MS. juga turut hadir dan berkontribusi dalam kegiatan ini. Tim ketiga memberikan pelatihan tentang pembuatan kemasan pupuk organik yang menarik dan efektif, dengan penekanan pada teknik sablon untuk membuat logo pada kemasan. Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat mampu menciptakan identitas produk yang profesional dan memiliki daya tarik pasar yang lebih tinggi. Kemasan yang berlogo tidak hanya menambah nilai estetika tetapi juga meningkatkan daya saing produk pupuk organik di pasar.
Dalam sesi ini, peserta diajarkan cara dasar menyablon logo pada kemasan, mulai dari persiapan alat dan bahan sablon, teknik aplikasi logo, hingga pemilihan bahan kemasan yang tepat dan ramah lingkungan. Diharapkan melalui pelatihan ini, produk pupuk organik dari Desa Lawang Agung dapat memiliki ciri khas yang memudahkan pengenalan produk di pasar, serta mampu menarik minat konsumen dengan tampilan yang lebih profesional dan menarik.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di kedua desa. Dengan adanya sosialisasi refugia, pelatihan hidroponik tanpa pestisida, dan pelatihan pembuatan kemasan pupuk organik, tim dosen Proteksi Tanaman berharap masyarakat dapat lebih berdaya dan terampil dalam mengembangkan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.