RISET BRIN RIIM EKSPEDISI SERANGGA KUTU KUTIH (HEMIPTERA: PSEUDOCOCCIDAE) DI KABUPATEN BERAU MENGGANDENG STIPER SEBAGAI KOLABORATOR

RISET BRIN RIIM EKSPEDISI SERANGGA KUTU KUTIH (HEMIPTERA: PSEUDOCOCCIDAE) DI KABUPATEN BERAU MENGGANDENG STIPER SEBAGAI KOLABORATOR

Indonesia sebagai negara megadiversitas memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, namun kondisi dimensi geografis lintas gradien yang luas menyebabkan banyaknya spesies tumbuhan dan hewan termasuk serangga kutu putih (Hemiptera: Coccomorpha, Pseudococcidae) belum teridentifikasi secara lengkap. Keberadaan begitu banyak pulau samudra (oceanic island) kecil dan terluar NKRI termasuk di Kabupaten Berau menjadi potensi dan keunikan sumber plasma nutfah keragaman hayati nusantara. Di Indonesia, pendataan keanekaragaman spesies serangga dari keluarga ini pernah dilakukan oleh para peneliti asing di zaman penjajahan di pulau-pulau terbesar saja namun kemudian terhenti setelah masa kemerdekaan.

Kolaborasi Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Ekspedisi kali ini melibatkan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Berau. Kegiatan ini berlangsung sejak 31 Januari hingga 14 Februari 2025 mencakup 7 pulau dan daratan utama (main land) Kabupaten Berau. Adapun ketujuh pulau terluar yang dituju adalah pulau Derawan, Panjang, Rabu-Rabu, Semama, Sangalaki, Marantua dan Kakaban. Adapaun para peneliti STIPER diwakili oleh Dr. La Ode Ilyas dan dua mahasiswanya yaitu Novalia dan Rudi, semantara itu dari BRIN diwakili oleh Yahumri, S.P., M.Ling, dari Universitas Mulawarman diwakili oleh Dr. Rosfliansyah dan Noval Riza Muzaki sedangkan dari Univerisitas Bengkulu di wakili oleh Prof. Agustin Zarkani dan Habib Al Ayubi, S.P.

Kegiatan RIIM Ekspedisi diakhiri dengan stadium general yang berjudul “Tritropik Interaksi: Hubungan Spesial Tanaman, Hama dan Musuh Alami serta Peluang Kelaborasi Riset BRIN”. Hadir sebagai pemateri adalah Prof. Agustin Zarkani dan Yahumri, S.P., M.Ling. Acara dibuka langsung oleh Wakil Direktur Akademik, Dr. La Ode Ilyas dan diikiuti oleh para dosen dan mahasiswa STIPER. “Kami sangat bahagia bahwa kegiatan RIIM Ekspedisi ini dapat memberikan multi manfaat yaitu eksplorasi hayati, promosi pelestarian lingkungan serta motivasi menjadi ilmuan kepada para generasi muda, “ ujar Prof. Agustin. Secara terpisah Yahumri, S.P., M.Ling juga mengungkapkan rasa bangganya, “Kami yakin akan ada banyak para dosen dan mahasiswa STIPER yang akan ikut dan terlibat dalam riset kolaborasi semacam ini kedepannya, “ ungkapnya. Lebih lanjut Wakil Direktur Akademik STIPER, Dr. La Ode Ilyas, menyampaikan dan mengajak agar seluruh sivitas akademika agar dapat memanfaatkan kesempatan riset dan kolaborasi ini serta mengharapkan agar para peneliti dapat terus melibatkan STIPER dalam kegiatannya.

Gambar 1. Beberapa sampel kutu putih (Hempitera: Pseudococcidae) yang diambil dari tujuh pulau terluar Kabupaten Berau.
Gambar 2. Kegiatan pengambilan sampel kutu putih (Hempitera: Pseudococcidae) Pulau Panjang, Kabupaten Berau.
Gambar 3. Stadium general Tritropik Interaksi: Hubungan Spesial Tanaman, Hama dan Musuh Alami serta Peluang Kelaborasi Riset BRIN”. Acara dibuka oleh Wakil Direktur Akademik, Dr. La Ode Ilyas dan hadir sebagai pemateri adalah Prof. Agustin Zarkani dan Yahumri, S.P., M.Ling.