PEMANFAATAN TEKNOLOGI ALTERNATIFPADA UMKM KERIPIK PISANG KOTA BENGKULU

>Bengkulu- Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Prodi S1 Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu mengadakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat skema wilayah sekitar kampus (PPM WSK) melalui pendanaan PNBP Universitas Bengkulu. Kegiatan PPM WSK dilakukan di Keluarahan Beringin Raya Kota Bengkulu yang memiliki jarak 4,4 Km dari Universitas Bengkulu dengan jarak tempuh 8 menit. Pemilihan lokasi ini dikarenakan adanya kebutuhan dari lembaga Kelompok Wanita Tani (KWT) Rezeki Bersama terhadap pengetahuan dan keterampilan baru dalam memanfaatkan alternatif teknologi dalam memproduksi keripik pisang.
Kegiatan telah digelar pada 25 Agustus 2025 lalu, dengan bentuk kegiatan sosialisasi terkait pemahaman terhadap teknologi alternatif dan Pelatihan pemanfaatan mesin pengiris pisang sebagai alternatif teknologi. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Beringin Raya Kota Bengkulu terhadap penerapan alternatif teknologi seperti mesin pengiris otomatis dalam meningkatkan produksi keripik pisang.
Kegiatan ini diinisiasi oleh tiga orang dosen Universitas Bengkulu, yakni Nola Windirah, S.P., M.Si (Agribisnis FP); Ridha Rizki Novanda (Agribisnis FP); Dr. Gita Mulyasari, S.P., M.Si (Agribisnis FP), dan melibatkan tiga orang mahasiswa Agribisnis FP Unib yakni Rince Novita Yulianda (E1D022013), Aan Setiawan (E1D022066), dan Unang Nurrohmat (E1D023015). Pengabdian pada masyarakat ini didanai oleh Universitas Bengkulu dengan skim pengabdian pada masyarakat wailayah sekitar kampus.
“Tim pengabdi mensosialisasikan dan mendampingi peserta dalam pemanfaatan teknologi alternatif pada produksi keripik pisang.” Ungkap Nola Windirah. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 20 anggota KWT Rezeki Bersama Keluarahan Beringin Raya Kota Bengkulu.

Sosialisasi Pemanfaatan Teknologi Alternatif
Teknologi alternatif merujuk pada penggunaan metode atau alat produksi yang inovatif namun tetap terjangkau dan sesuai dengan skala UMKM. “UMKM hanya memanfaatkan pengiris pisang manual, sehingga produksi keripik tidak dapat dioptimalkan untuk memenuhi permintaan”, Jelas Ridha Rizki Novanda

Pelatihan Pemanfaatan Mesin Pengiris Otomatis
Meskipun teknologi alternatif menawarkan banyak keuntungan, implementasinya di kalangan UMKM tidak selalu mudah. Hambatan umum yang ditemui antara lain keterbatasan modal untuk investasi alat, kurangnya pelatihan teknis, serta minimnya pendampingan dari lembaga terkait. Dijelaskan oleh Gita Mulyasari, “penyerahan bantuan mesin pengiris pisang otomatis dan pendampingan dalam pemanfaatannya menjadi solusi yang kami tawarkan untuk menyelesaikan masalah UMKM Keripik Pisang Beringin Raya Kota Bengkulu.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *