
Upaya Pencegahan Stunting, Dosen Program Studi Peternakan mengadakan Pengabdian kepada Masyarakat tentang Introduksi Bakso dengan Penambahan Daun Kelor
Bengkulu Utara, 31 Agustus 2024 – Dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat dan mencegah stunting, dosen Program Studi Peternakan Universitas Bengkulu, yaitu Woki Bilyaro, S.Pt., M.Si., Dr. Suharyanto, S.Pt., M.Si., dan Ir. Desia Kaharuddin, MP., menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Giri Mulya, Kecamatan Giri Mulya, Kabupaten Bengkulu Utara. Kegiatan ini fokus pada pengenalan bakso fungsional dengan penambahan bubuk daun kelor.

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Giri Mulya pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024, ini disambut antusias oleh para peternak dan masyarakat desa. Para peserta aktif berdiskusi dengan para pemateri terkait manfaat daun kelor dan cara pembuatan bakso fungsional.
Bakso fungsional yang diperkenalkan dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Daun kelor yang kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral, sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Dengan menambahkan bubuk daun kelor pada bakso, kita tidak hanya mendapatkan makanan yang lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tubuh,” ujar Woki Bilyaro, salah satu dosen pengabdi.
Tujuan Utama
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat Desa Giri Mulya tentang cara pengolahan bakso dengan penambahan bubuk daun kelor. Harapannya, masyarakat dapat mempraktikkan sendiri di rumah dan memberikan makanan bergizi bagi keluarga.


Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Desa Giri Mulya, di antaranya:
- Peningkatan pengetahuan: Masyarakat mendapatkan pengetahuan baru tentang pembuatan bakso fungsional dan manfaat daun kelor.
- Pencegahan stunting: Dengan mengonsumsi bakso fungsional, diharapkan dapat membantu mencegah stunting pada anak-anak.
- Pemanfaatan sumber daya lokal: Daun kelor yang mudah ditemukan di sekitar desa dapat diolah menjadi produk makanan yang bernilai tambah.
Jalannya Kegiatan
Kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar. Para peserta terlihat sangat antusias dan aktif bertanya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat terbuka dengan informasi baru dan ingin menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan mendorong mereka untuk mengonsumsi makanan bergizi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam mengatasi permasalahan gizi di masyarakat.